Skip to main content

Posts

(Resensi) Novel Senja & Pagi - Alffy Rev & Linka Angelia

Cover buku 'Senja & Pagi' Penulis                        : Alffy Rev & Linka Angelia Penerbit                       : Loveable x Bhumi Anoma Penyunting                  : Dana Sudartoyo Pendesain Sampul       : Adji Waseso & Wirawinata Penata Letak                : DewickeyR Ukuran                         : 13 x 19 cm Jumlah Halaman          : 200 halaman Jilid                              : soft cover ISBN                            : 978-623-7211-00-6 Tahun Terbit                 : April 2019 "Katanya, rindu itu berat. Tapi bagi saya, 'rindu' itu tanggung jawab besar. Harga sejati yang harus dibayar untuk mengungkapkan kerinduan adalah menghalalkanmu"- Alffy Rev. Ketika dua sejoli mempunyai background yang sangat berbeda. Satu fokusnya di musik, satunya seprti anak seumuran lainnya mengikuti jenjang pendidikn, kuliah dan kerja. Namun, suatu ketika dipertemukan dalam satu projek yang sama untuk menemukan sosok pag
Recent posts

Kotak Kecil

Gedung telah hadir dgn begitu kokoh dan indah Tapi sayang, Penghuninya saling tak berjodoh dan tak bersahaja Maka, apa yang kau cari? Berbicara di balik dinding Mengurai semua aib dari matamu Menilai watak seseorang secara tak pantas Tidak kah kau sadari, Bahwa kau telah memakan daging bangkai saudaramu sndri? Setiap hari Yaa, 3 kali sehari Layaknya minum kapsul penambah semangat Bagaimana hati tidak bersih Bagaimana hati bisa tenang Bagaimana hati bisa jujur Ketika semua hanya fatamorgana Memberi harapan, memasang topeng Tapi ternyata ruang kotak kecil Kau buat bagaikan tempat sampah Mengungkap semua yang tak layak Kotak kecil ini akan menjadi saksi Bahwa lisan telah berhasil memenjarakan hati Namun sebenarnya sang penulis pun tak pantas mengunhkap ini Pertanda aku tak ada bedanya seperti kau Tapi aku hanya terpatri dalam hati Sedangkan kau, mengoceh tiada henti hingga berhari-hari, sepanjang hari Sekian. "Salam damai dari seorang w

Kepompong menjadi Kupu-kupu

Ketika kepompong gagal menjadi kupu-kupu,  Semua psti tau Bhwa ia sendiri tidak mampu untuk berkembang dgn sempurna Ketika kepompong gagal menjadi kupu-kupu,  Semua pst tau Bahwa ia tak akan terlihat lbh cntik layakny kupu2 lain Ketika  kepompong gagal menjadi kupu-kupu,  Semua pasti tau Bahwa ia sdh tak bisa menjadi serangga seutuhnya lagi Ketika  kepompong gagal menjadi kupu-kupu Semua pasti tau Bahwa ia akan terus diejek bhwa diriny tetaplah tidak bersahaja Tapi, Ketika  kepompong gagal menjadi kupu-kupu, Tidak bnyk yg tau Bahwa ia telah berusaha keras untuk terlihat seperti serangga lainnya Ketika  kepompong gagal menjadi kupu-kupu, Tidak bnyk yg tau Bahwa ia telah melewati 2 fase sulit sebelumnya Ketika  kepompong gagal menjadi kupu-kupu, Tidak bnyk yg tau Bahwa ini adalah perjuangan terakhirnya tapi tetap dijudge bahwa ia tak pernah berjuang melawan diriny sendiri Ketika  kepompong gagal menjadi kupu-kupu, Tidak bnyk yg tau Bahwa angin, air, tanah ataupun

CeMar (Cerita Merauke) : Pertama Kali Merantau ke Ujung Timur Indonesia

Atas: Ikon kota Merauke Lingkaran Brawijaya (Libra), Bawah: Mesjid Raya Merauke Salam dari ujung timur Indonesia. Ya, Papua. Apa yang terpikirkan dibenak kamu saat mendengar kata ‘Papua’? Kulit hitam, rambut keriting, cuaca panas, mahalnya bahan-bahan pokok, rusuh, dan masih banyak lagi kan ? Setidaknya ada salah satu dari kata tersebut yang terbersit di pikiran Anda. Benar tidak ? Hahaha Ya, sayapun demikian. Apalagi saat membaca SK bahwa saya mendapatkan penempatan di Merauke. Merauke guyyys ??. Shock ? Ya. Sedih ? Ya. Nangis? Jangan ditanyakan lagi. Kenapa bisa shock, sedih, dan nangis ?? Ya, karena ketika mendengar kata Papua, apalgi ujung timur Indonesia, pasti orang-orang akan memberikan kesan yang buruk bagi saya. “Hati-hati di sana ya, nanti dibusur”, “Wihh, mahal-mahal itu disana apa-apa”, “Dehh, jauhmu pergii”, “Wah, nanti ko balik kulitmu sudah eksotis”, “Adaji sinyal disana?”. Entah kenapa jarang-jaran