Skip to main content

Diary of My First Travelling : The Last Days

Minggu, 18/01/2016
Day 5
2 hari terakhir di Kuala Lumpur ini kami maksimalkan dengan berbelanja oleh-oleh :). Dasar cewek yaa kalo shopping itu nomor satu wkwkwk. Sebenarnya saat disana saya berprinsip untuk tidak boros di hari-hari awal saat kita berada di KL, tujuannya untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Tapi, Alhamdulillah, semua berjalan dengan lancar dan ada lebih sedikit untuk berbelanja sehingga saya juga dapat membeli sesuatu untuk diri saya sebagai oleh-oleh dari negeri jiran ini.
Seperti biasa, kami menggunakan bus Go KL ke sebuah pusat perbelanjaan, yaitu Sogo. Barangnya lumayan murah dan mata saya tertuju pada satu merk sepatu Vinci. Berhubung ada uang lebih, saya akhirnya membeli sepatu balet berwarna silver yang dapat saya gunakan ke acara pernikahan, harganya kurang lebih 60 ringgit. Mumpung berada di dalam pusat perbelanjaan, kami mencari super market dan membeli oleh-oleh susu milo, susu khas Malaysia. Walaupun banyak di Indo, tapi katanya rasanya bedaa, coklatnya lebih terasa dan yaps memang betul sih.



Setelah dari Sogo, saya menuju ke central market. Kebetulan kakak saya nitip dibelikan tas. dan carinya itu susaah antara kualitas dan harga wkwkwk. Susah sih mau cari murah trus maunya berkualitas :D.  Awal pencarian itu sudah dari Sogo, tapi tidak ada yang sesuai dan alhasil dapat di Central Market, Yeaaay.
Karena jarak Central Market ternyata dekat dengan dataran merdeka, akhirnya kita menuju ke daerah itu lagi. Sekalian ke KL Gallery untuk berfoto-foto hingga maghrib tiba. Oiya, sebelum itu kami didatangi oleh 2 orang wisatawan. Mereka ingin berfoto dengan kita bertiga. Entah karena kita berjilbab, seperti orng melayu mungkin. Entahlah, yang satunya seperti orng chinese tp tdk sempat tnya asalnya dr mana. Yangg satunya Bapak2 dri Venezuela katanya mau foto krn kita punya energi positif. Kata bapak itu kita cantik tapi dia ungkapkan dalm bhasa venezuela  ;).
 Setelah keliling-keliling, kami tersesat lagi. Lupa stasiun terakhir kita turun dimana :(, tempat yang kita datangi cukup asing, tidak seperti sebelum-sebelumnya. Lumayan mungkin setengah jam kita berputar-putar sampai akhirnya menemukan stasiun bus kita. Daan, akhirnya sampai di penginapan pukul 9 malam. Sampai di penginapan, ternyata kita cuman numpang makan malam saja. Itupun di depan hotel dan sebenarnya ragu sih antara mau ke petronas lagi atau tidak soalnya bus Go KL cuman sampai jam 10 malam sih kalau tidak salah. Tapi, mengingat ada pesanan foto di petronas, akhirnya saya mengajak Ade dan Dani kembali ke Petronas. Selain alqsan tersebut, katanya menara kembar itu auranya lebih keluar kalau dilihat pada malam hari dibanding siang hari :D. Dan betul saja, it was so sparkling and glowing. Love it so much. Saking terpukaunya dengan keindahan petronas, sampai-sampai kita ketinggalan bus GoKL karena jam beroperasinya hanya sampai jam sepuluh (kalau tidak salah sih), sedangkan kita di sana sudah sampai jam 11. And u know, what we did ?? Jalan kaki menuju hotel cuuyy. It was such an amazing experience. Awalnya takut sih soalnya kalau ingat di makassar itu sangat tidak aman untuk keluar malam apalagi jalan kaki, cewek-cewek pula semua. Tapi, ternyata bedaaa. Ini Kuala Lumpur, negara lain hahaha. Sangat aman untuk berkeliaran di tengah malam. Tapi, sangat tidak dianjurkan juga sih except it's the one and only way to go home for saving our money than go by taxi wkwkwk (tetap yaa hemaat). Mungkin hampir jam dua belas malam kita sampai di hotel dan alhasil semuanya tepaar. Pulang-Pulang kaki sudah tepos deh.
Pulang jalan kaki, jalanan sudah sepi


Senin, 19/01/2016
Day 6
Hari terakhir, untuk meninggalkan jejak-jejak dan memori tersendiri bagi kita di KL. Kami bertiga memutuskan untuk berpisah dan berjalan masing-masing. Terserah mau kemana saja, semau kita. Karena saya mau bngeet coba naik monorail, akhirnya saya berangkat menggunakan monorail menuju KL Sentral. Sesampainya di sana, saya berkeliling karena stasiun itu bersambung langsung dengan pusat perbelanjaan. Dan akhirnya saya menemukan KTX korea. Semacam sosialisasi monorail tercepat yang akan diterapkan di Malaysia. Karena banyak antrian, akhirnya saya menunggu setengah jam untuk nonton 4D secara gratis.
Dari KL sentral, saya jalan kaki ke pasar seni. Kira-kira setengh jam jalan kaki sampai sempat ditanya sama ma'ci, jalan satu orang ? (maksudnya jalan sendirian?) Iya, jawabku terus ma'ci nya berkata hati-hati di sana jalanannya sepi, nnt di copet tp Alhamdulillah tiba di pasar seni dgn selamat. saking jauhnya jalan, sol sendalku sdh hampir terlepas. Karena lelah berjalan, saya menggunakan bus lagi yang hanya berjarak satu stasiun setelahnya. Sebenarnya dekat sih cumn karena capek jalan jadi buat ngademin diri juga plus hemat jln lgi hehehe. Sampai di petaling street, langsung beli oleh-oleh gantungn kunci. Nah, kan seharian ini travel sendiri-sendiri tapi kebetulan ketemu ade di petaling yg jg beli oleh-oleh. Akhirnya kita jalan bersama. Kita menuju ke twin tower, eh di bus ketemu orng Makassar jg yg nemanin adiknya persiapan kuliah di KL, tinggal d Ratulangi tp tak sempat tanya namanya siapa.
Kalau di petronas itu semua bahasa ada di sana, mulai dari Bahasa Indonesia, Inggris, India, Mandarin, Melayu, Arab, Pakistan, Thailand, dll. Kami menunggu dani yg tak kunjung datang, janjinya ketemuan jam 6 atau jam 7 tp tdk dtng jg, jdi msklah saya dan Ade cuci mata di KLCC Suriah. Ade sdh beli tas tote bag yg hrganya murah, jadinya sy jg ikut beli soalnya cumn 3 ringgit saja walaupun tulisannnya sy nd suka sih, Santa Stop Here -_-'
Hampir pukul 8 malam, saya mengecek dani lagi di twin tower tp tak datng jg jdi kembali lah kita ke penginapan. Sampai di penginapan eh, Daninya tidak ada d kamar tp belanjaannya sdh ada d kamar so, Dani sdh balik di kamar tapi pergi lagi entah kemana.. Pukul 9 malam, Dani akhirnya datang dan kita keluar bersama untuk makan malam.

I think that was my story. I really enjoyed it and I hope I can go travelling again to another country. Travelling itu tidak hanya sekedar berjalan-jalan saja tapi kamu akan melihat segala hal dari berbagai sudut pandang dan kamu akan menemukan itu ketika kalian berada di kota/negeri orang.
Terima kasih sudah setia membaca dari awal sampai akhir.

Comments

  1. kelinci99
    Togel Online Terpercaya Dan Games Laiinnya Live Casino.
    HOT PROMO NEW MEMBER FREECHIPS 5ribu !!
    NEXT DEPOSIT 50ribu FREECHIPS 5RB !!
    Ada Bagi2 Freechips Untuk New Member + Bonus Depositnya Loh ,
    Yuk Daftarkan Sekarang Mumpung Ada Freechips Setiap Harinya
    segera daftar dan bermain ya selain Togel ad juga Games Online Betting lain nya ,
    yang bisa di mainkan dgn 1 userid saja .
    yukk daftar di www.kelinci99.casino

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

(Resensi) Novel Senja & Pagi - Alffy Rev & Linka Angelia

Cover buku 'Senja & Pagi' Penulis                        : Alffy Rev & Linka Angelia Penerbit                       : Loveable x Bhumi Anoma Penyunting                  : Dana Sudartoyo Pendesain Sampul       : Adji Waseso & Wirawinata Penata Letak                : DewickeyR Ukuran                         : 13 x 19 cm Jumlah Halaman          : 200 halaman Jilid                              : soft cover ISBN                            : 978-623-7211-00-6 Tahun Terbit                 : April 2019 "Katanya, rindu itu berat. Tapi bagi saya, 'rindu' itu tanggung jawab besar. Harga sejati yang harus dibayar untuk mengungkapkan kerinduan adalah menghalalkanmu"- Alffy Rev. Ketika dua sejoli mempunyai background yang sangat berbeda. Satu fokusnya di musik, satunya seprti anak seumuran lainnya mengikuti jenjang pendidikn, kuliah dan kerja. Namun, suatu ketika dipertemukan dalam satu projek yang sama untuk menemukan sosok pag

RESENSI BUKU "REACH YOUR DREAMS" WIRDA MANSUR

Allah Dulu, Allah Lagi, Allah Terus Keluarga Tak Akan Pernah Tergantikan When Someone Hates You  How to be a good teenager Raih Dunia Lewat Alquran  Beberapa poin di atas adalah gambaran isi dari buku penulis Wirda Mansur ini. Bagaimana seorang remaja  yang dimasa kecilnya justru memutuskan untuk tidak melanjutkan bangku sekolah di tingkat SMP. Wirda berkeyakinan untuk menjadi seorang penghafal Qur'an di usia dini. Namun, siapa yang menyangka bahwa awal mula Wirda memutuskan untuk berhenti sekolah sebenarnya adalah karena mata kuliah matematika yang sangat menyusahkan. Wirda berkeyakinan bahwa hal tersebut adalah keputusan yang tepat. If there is a dream, there is a life. Lewat buku ini, Wirda berbagi semangat kepada pembaca untuk selalu percaya bahwa akan ada selalu jalan untuk impian, bahwa jalan impian tidak harus selalu mahal. Bahkan GRATIS! "Raih Dunia lewat Alquran". Itu prinspnya.

Resensi Anak Rantau

Penulis                        : Ahmad Fuadi Penerbit                       : PT. Falcon Penyunting                  : Edy Sembodo Ilustrasi Sampul          : Rio Sabda Ilustrasi Peta                : Hadi Santoso Ukuran                         : 14 x 20.5 cm Jumlah Halaman          : 382 halaman Jilid                              : soft cover ISBN                            : 978-602-60514-9-3 Tahun Terbit                 : Juli 2017