Skip to main content

Diary of My First Travelling : Move and Take a Walk (Day 4)

Vihara yang dikunjungi
Sabtu, 17/01/2016
Pada hari keempat ini, kita mulai untuk bergegas pindah ke hotel lain. Alasannya yaa cuman mau dapat suasana baru saja trus cari yang lebih murah juga hahaha. Beberapa hari sebelumnya sebenarnya kita sudah mencari lokasi penginapan murah di sekitar bukit bintang. Dan yaa, kita dapat tempat yang murah dan lokasinya strategis. Tenang saja, ada banyak penginapan di daerah Bukit Bintang. Tinggal di sesuaikan saja dengan kantong kita . Tipsnya: ada banyak penginapan-penginapan yang tak terlihat di pinggir jalan. Ada yg letaknya dilantai dua/tiga dan tidak tampak dari luar karena lantai dasar dijadikan sebagai tempat jualan/warung makan. Itupun, tangga naiknya keciiil sekaliii, mungkin lebarnya hanya cukup satu orang. Ada banyak pokoknya yang seperti itu, jadi mata harus jeli soalnya biasa hanya tampak dari kertas selembaran yang tertempel di dinding bahwa ada penginapan di lantai atas. Alhasil kita menemukan hotel yang letaknya berada di lantai 3. Lumayan angkat barangnya cukp berat aplagi tangganya mini sekali hahaha. Lantai 1 dan lantai 2 digunakan sebagai tempat makan. Dan makanan yang tersedia itu serba makanan khas Indonesia. Senangnyaaa 

Pukul 11.00 kita akhirnya check out dan pindah ke 'hotel 33'. Tidak perlu menggunakan kendaraan. Hanya berjalan kaki sekitar 5-10 menit sudah sampai di tempat tujuan :D lokasi hotel 33 ini sangat dekat dengan mall pavilion.
Nah, setelah pindah rumah , our next trip was petaling street. Ini adalah jalan pecinan di Kuala Lumpur. Suasanya tidak beda jauh dengan pasar  pasar di Makassar tapi disini lebih bersih dan lebih teratur. Saran saya sih kalau mau beli oleh-oleh disini saja, di banding di tempat pinggir jalan sekitar bukit bintang itu sangat jauh harganya. Apalagi yang ada di mall2, bisa sampai 5 ringgit lebih murah. Lumayanlah untuk beli oleh-oleh lain. Jngan lupa untuk menawar.
Tidak jauh dari petaling street mungkin sekitar 2 atau 3 blok, ada salah satu tempat ibadah masyarakat beragama Hindu. One of my backpackarer (Ade) mau banget berkunjung ke tempat ini. So, kita ikut aja. Hanya berjalan kaki sekitar 5 menit untuk sampai di vihara itu. Tempatnya terbuka untuk umum. Alas kaki harus di simpan di tempat penitipan sandal karena di dalam adalah tempat yang suci. Saat masuk di dalam, bau dupa sudah mulai tercium. Juga tersedia bubuk kuning, dan merah yang biasa digunakan untuk di tempelkan di jidat. Pengalaman ini adalah kali pertama saya berkunjung ke tempat ibadah agama lain. Saya melihat salah seorang perempuan berdoa dengan khusyuk bahkan sampai nangis untuk mengadu keluh kesah kepada dewa yang mereka percaya. Hal itu membuka pikiran saya, bahwa semua orang ujung-ujungnya pasti mempunyai tempat peraduan. Tempat dimana manusia pada akhirnya akan mengadu dan kembali untuk meminta bantuan. Tapi kita memiliki tempat peraduan yg berbeda-beda. Semua kembali lagi kepada kepercayaan kita masing-masing.
Karena waktu telah menunjukkan waktu istirahat, vihara ini ditutup dan kembali buka setelah waktu istirahat selesai sekitar pukul 2-3an siang. Setelah dari vihata, kami berjalan kaki lagi menuju salah satu tujuan wisata di sekitar petaling street. Dengan bermodalkan peta pemberian dari hotel, ternyata ada lagi satu pusat perbelanjaan yang tidak jauh dari sekitar kita. Yaps, central market namanya. Mungkin kalau dimakassar seperti MTC atau pasar segar. Setelah jalan cukup  jauh dan lumayan panas, finally we found it. Ada banyak barang-barang yang diperjual belikan di tempat itu. Seperti pada umunya sih such as pakaian, tas, sepatu, souvenir, dll. Uniknya, warung-warungnya itu tidak hanya berada di dalam ruangan, justru ada banyak toko-toko kecil di luar ruangan yang berjejeran di samping kanan kiri dan juga di tengah.
Setelah keliling seharian, perjalanan belum selesai sampai di situ. Sia-sia dong jauh-jauh dari penginapan dan jalan kaki tapi dalam sehari cuman tiga tempat aja yang di datangi hahaha (dasar tukang jalan). Next shop adalah Mall Fahrenheit. Ini juga salah satu pusat perbelanjaan di Kuala Lumpur. Mall ini letaknya berada di samping Mall Pavilion. Ya, untuk travelling hari ini kita kebanyakan ke pusat perbelanjaan. Karena memang sih kalau di Kuala Lumpur itu tour destinationnya hanya sedikit yang berbau alam. Mungkin ada, tapi bukan di kota Kuala Lumpur. I dunno. Di fahrenheit ini, sama seperti mall biasa. Yang buat istimewa adalah toko bukunya. Yeah. Waktu itu tidak ada rencana untuk beli buku. Soalnya semua rata-rata berbahsa inggris and you know it was so expensive. Tapi, saat mau balik, eh ternyata ada beberapa buku yang lagi promo. Salah satunya buku wimpy kid. Sebenarnya saya sudah nonton filmnya. Tapi, saya tidak tau malah ternyata ada versi bukunya. And the book was very unique because it's not full text. Ada gambarnya juga dan di bagian belakangnya ada beberapa games yang dapat kita isi. Ahh, rugi sekali kalau sya tidak belii. Harganya cuman RM 18 dengan buku berbahasa inggris dan hardcover pula. Pas cek harga aslinya di kota Makassar, behh ternyata mahal binggo, bisa sampe tiga kali lebih mahal.
Di belakang Mall Pavilion, sebelah kanan itu Mall Fahrenheit

Check this out for other days
Diary of My First Travelling : No Guide No Worry (Day 1)
Diary of My First Travelling : Dare to Go (Day 2)
Diary of My First Travelling : Sparkling of Kuala Lumpur (Day 3)
Diary of My First Travelling : The Last Days

Comments

  1. kelinci99
    Togel Online Terpercaya Dan Games Laiinnya Live Casino.
    HOT PROMO NEW MEMBER FREECHIPS 5ribu !!
    NEXT DEPOSIT 50ribu FREECHIPS 5RB !!
    Ada Bagi2 Freechips Untuk New Member + Bonus Depositnya Loh ,
    Yuk Daftarkan Sekarang Mumpung Ada Freechips Setiap Harinya
    segera daftar dan bermain ya selain Togel ad juga Games Online Betting lain nya ,
    yang bisa di mainkan dgn 1 userid saja .
    yukk daftar di www.kelinci99.casino

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

(Resensi) Novel Senja & Pagi - Alffy Rev & Linka Angelia

Cover buku 'Senja & Pagi' Penulis                        : Alffy Rev & Linka Angelia Penerbit                       : Loveable x Bhumi Anoma Penyunting                  : Dana Sudartoyo Pendesain Sampul       : Adji Waseso & Wirawinata Penata Letak                : DewickeyR Ukuran                         : 13 x 19 cm Jumlah Halaman          : 200 halaman Jilid                              : soft cover ISBN                 ...

RESENSI BUKU "REACH YOUR DREAMS" WIRDA MANSUR

Allah Dulu, Allah Lagi, Allah Terus Keluarga Tak Akan Pernah Tergantikan When Someone Hates You  How to be a good teenager Raih Dunia Lewat Alquran  Beberapa poin di atas adalah gambaran isi dari buku penulis Wirda Mansur ini. Bagaimana seorang remaja  yang dimasa kecilnya justru memutuskan untuk tidak melanjutkan bangku sekolah di tingkat SMP. Wirda berkeyakinan untuk menjadi seorang penghafal Qur'an di usia dini. Namun, siapa yang menyangka bahwa awal mula Wirda memutuskan untuk berhenti sekolah sebenarnya adalah karena mata kuliah matematika yang sangat menyusahkan. Wirda berkeyakinan bahwa hal tersebut adalah keputusan yang tepat. If there is a dream, there is a life. Lewat buku ini, Wirda berbagi semangat kepada pembaca untuk selalu percaya bahwa akan ada selalu jalan untuk impian, bahwa jalan impian tidak harus selalu mahal. Bahkan GRATIS! "Raih Dunia lewat Alquran". Itu prinspnya.