Skip to main content

Suatu Malam...

Hingga beberapa menit stlh kejadian ini, saya masih merasakn getaran itu. detak jantung berdebar sangat cepat. Kalau bisa menangis saat kejadian, psti air mata sy keluar sngt deras. Bukan berlebihan, tapi memang itulah yang sebenarnya trjadi pada saya. Getaran antara hidup dan mati.
Berawal dari jalan-jalan kita yang tak direncanakan. Saya, kakak dan sepupu pergi ke bioskop. Namun sayangnya film yg ingin mereka tonton, sdh sya nonton sebelumnya. Karena tidak mau rugi, yaah saya memutuskan utk menonton film lain, walaupun tdk ada kk dan sepupu. Akhirnya, saya menonton film negeri van oranje sendirian walaupun di sebelah kanan dan kiri saya juga ada penonton sihh. Alhasil, sendiri deh aku nontonnya.
Eits, bukan ini puncaknya, tapi inilah awal dari kejadian itu.

Saat kami berencana nonton, sebenarnya kami juga mengajak satu orng sepupu kami yg lain. Namanya Andi. tapi, sayangnya ia punya kegiatan yg lain yang jaraknya lumayan dekat sih dari tempat nonton kami. So, saat Andi pulang dari kegiatn temannya itu, ia mengunjungi kami di mall, tapi karena sdh trlambat hmpir sejam, yaah akhirnya ia menunggu kami di luar saja krn tmpt penjualan tiket jg sudah ditutup. Nahh, karena kelamaan menunggu, kan nggk enak juga nih kalo saat kita abis nonton kitanya langsung pulang begitu aja. jdi tanpa direncanakn juga, kita mencari tempat warung kopi untuk berbincang sebentar dengan brtambah satu personel, ya si Andi itu. Ada bnyk tempat yg ingin di singgahi tpi ada yang ramaaii ada jg yg tokonya sudh tutup. Untungnya, (eh bukan untung sih) kita dapat warkop dekat dari rumah. Singgahlah kita, berbincang dan berfoto-foto.
Eh, saat asyik-asyiknya kita bercerita, tiba-tiba ada 2 anak kecil menghampiri kita.
"Kak, minta uangnya dong"
"Loh, adek kok nggk pulang tidur d rumah"
baru teringat bahwa hari ini adalah hari libur semester anak-anak, tapi nggk gitu juga kalii kluar sampe tengah malam begitu. Kalau dilihat dari wajahnya, sepertinya mereka kelas 4 atau 5 sd, tak ada tampang suram atau kejam. Sekali saya bertanya, mereka juga menjawab dengan baik.
Sebenarnya anak itu sudah diusir sih dengan pemilik warung soalnya mereka mengganggu pengunjung dengan meminta uang.
Tak lama setelah perbincangan itu, pertengkaran itupun dimulai. Salah satu anak itu berkelahi dengan orang tidak waras yg juga berada di warung itu. Tidak kusangka, anak kecil itu justru memukul lebih keras. Padahal yang ia pukul adalah orang tua, mungkin umurnya sekitar 30an tapi bapak itu sepertinya tidak waras. Perekelahian masih terjadi mungkin lebih dari 5 menit, anak itu membalas pukulan dengan tasnya sendiri sehingga tali tas itupun putus, sang anak juga melempar batu ke dalam warung tanpa peduli batu itu ternyata mengenai kepala pengunjung. Saya tidak menyangka kedua anak polos itu bertingkah seperti hewan liar yang mengamuk bahkan sampai mengeluarkan kata2 kotor & mengancam.
"tas ini peninggalan bapak saya, gara2 kamu, tas saya menjadi rusak. seandainya saya bawa badik, pasti saya akan menusukmu"
"Ingat yaa, besok kamu sudah tidak ada lagi di sini (mati)"
"Saya akan panggil rombongan saya untuk bunuh kalian"
Waww, tiba-tiba jantung saya berdebar cepat dan berkata "Yuuk pulang, nda enak perasaanku, saya  takuut sekali"
tidak lama kemudian, ada 1 motor dgn dua pemuda datang dan muncul lagi seorang anak dengan menggunakan jaket dan menutup kepalanya dengan penutup kepala.
Kok, bisa ya mereka datang ? padahal kan anak itu tidak pernah menghubungi temannya, apa memang anak-anak ini mempunyai geng. Bila satu terkena masalah, maka tmn yang lain juga ikut maju. Sungguh mengerikan, terlebih saat melihat anak berjaket itu memegang busur di tangan kanannya. Astaghfirullah
"Ayoo pulang deh, saya takut sekali di sinii, Ayoo". Saat itu, jantung saya berdetak sangat cepat. Mengingat saat itu adalah saat dimana begal masih banyak berkeliaran. Sungguh, saya sangat takut bila tiba-tiba anak itu menodorkan busur kepada salah satu di antara kita.
akhirnya kami pun pulang dan Alhamdulillah kami sampai rumah dengan selamat.
Anak-anak biasanya berperilaku keras seperti ini tentunya dipengaruhi oleh didikan orang tua dan lingkungan. Jadi, jangan sampai kerasnya didikan orng tua membuat anak justru bersikap lebih keras lagi. Tidak pernah terbayangkan anak dengan seumuran seperti itu sudah sangat berpikiran dewasa dan berani membentak dengan orang lebih tua sampai segitunya. Dulu, di angkatan 90an, kita kerjanya main terus pagi sampai malam. itupun mainnya juga sama tetangga, full interaksi pula. Sekarang, melihat anak itu berani bermain busur dan berkata seenaknya saja membuat saya menyadari bahwa dunia ini tidak selamanya indah, bahkan lebih buruk lagi mgkn jika saya mengetahui kelamnya dunia ini. Naudzubillah
So, mungkin ini juga pelajaran bagi sya utk tidak keluar malam lagi karena sudah diperlihatkan betapa kejamnya dunia di malam hari. Orang-orang yang kelaparan emosi akan berkeliaran dan mencari mangsa di saat-saat itu. Jadi, berhati-hatilah dan selalu tetap waspada.
Adeeva
29 Desember 2015

Comments

Popular posts from this blog

(Resensi) Novel Senja & Pagi - Alffy Rev & Linka Angelia

Cover buku 'Senja & Pagi' Penulis                        : Alffy Rev & Linka Angelia Penerbit                       : Loveable x Bhumi Anoma Penyunting                  : Dana Sudartoyo Pendesain Sampul       : Adji Waseso & Wirawinata Penata Letak                : DewickeyR Ukuran                         : 13 x 19 cm Jumlah Halaman          : 200 halaman Jilid                              : soft cover ISBN                            : 978-623-7211-00-6 Tahun Terbit                 : April 2019 "Katanya, rindu itu berat. Tapi bagi saya, 'rindu' itu tanggung jawab besar. Harga sejati yang harus dibayar untuk mengungkapkan kerinduan adalah menghalalkanmu"- Alffy Rev. Ketika dua sejoli mempunyai background yang sangat berbeda. Satu fokusnya di musik, satunya seprti anak seumuran lainnya mengikuti jenjang pendidikn, kuliah dan kerja. Namun, suatu ketika dipertemukan dalam satu projek yang sama untuk menemukan sosok pag

RESENSI BUKU "REACH YOUR DREAMS" WIRDA MANSUR

Allah Dulu, Allah Lagi, Allah Terus Keluarga Tak Akan Pernah Tergantikan When Someone Hates You  How to be a good teenager Raih Dunia Lewat Alquran  Beberapa poin di atas adalah gambaran isi dari buku penulis Wirda Mansur ini. Bagaimana seorang remaja  yang dimasa kecilnya justru memutuskan untuk tidak melanjutkan bangku sekolah di tingkat SMP. Wirda berkeyakinan untuk menjadi seorang penghafal Qur'an di usia dini. Namun, siapa yang menyangka bahwa awal mula Wirda memutuskan untuk berhenti sekolah sebenarnya adalah karena mata kuliah matematika yang sangat menyusahkan. Wirda berkeyakinan bahwa hal tersebut adalah keputusan yang tepat. If there is a dream, there is a life. Lewat buku ini, Wirda berbagi semangat kepada pembaca untuk selalu percaya bahwa akan ada selalu jalan untuk impian, bahwa jalan impian tidak harus selalu mahal. Bahkan GRATIS! "Raih Dunia lewat Alquran". Itu prinspnya.

Resensi Anak Rantau

Penulis                        : Ahmad Fuadi Penerbit                       : PT. Falcon Penyunting                  : Edy Sembodo Ilustrasi Sampul          : Rio Sabda Ilustrasi Peta                : Hadi Santoso Ukuran                         : 14 x 20.5 cm Jumlah Halaman          : 382 halaman Jilid                              : soft cover ISBN                            : 978-602-60514-9-3 Tahun Terbit                 : Juli 2017