Skip to main content

Kesehatan tak ada tandingannya


                Hidup memang tak selamanya berada di atas, kadang kita harus berada di bawah untuk sementara waktu ataupun untuk waktu yang lama bahkan selamanya. Begitupun dengan masalah kesehatan, hari ini sehat dan belum tentu esok hari kita masih merasakan nikmatnya sehat. Tepatnya akhir bulan lalu, saya merasakan hal itu. Memang sebelum saya sakit, rasa capek sering saya rasakan. Yaah, mungkin karena meremehkan hal kecil itu, jadi saya tetap tidak menghiraukan masalah tsb. Aktivitas demi aktivitas tetap ku jalani meskipun memang saya sering merasakan kecapean. Begitu juga dengan jajanan di pinggir jalan yang sering saya konsumsi. Mungkin jadi pelajaran juga bagi saya, kata ‘enak’ tidak selamanya berbanding lurus dengan kata ‘sehat’. Pada waktu dini hari, tepatnya sudah memasuki hari senin, saya mulai merasakan keadaan yang tidak enak.
Saya terbangun dan mulai mengambil selimut. Setidaknya hal itu, membuat saya menjadi lebih baik. Namun, di pagi hari, semua bertambah buruk. Kepalaku mulai merasakan rasa sakit yang sangat. Demamku mulai terasa tinggi. Akhirnya sayapun berobat dan no respon for my body. Sakit itu tetap terasa dengan pola yang sama selama dua hari, demam yang naik turun dan sakit kepala yang terus saya rasakan. Akhirnya, sayapun dibawa ke rumah sakit, diperiksa dan ternyata dirujuk untuk dirawat karena terkena gejala tifus. Momen itu adalah kali pertama saya dirawat inap di rumah sakit. Saya banyak belajar dari kejadian ini, tidak ada sakit yang nikmat rasanya. Kesehatan adalah hal terpenting yang terkadang banyak orang sering acuhkan. Oleh karena itu, jagalah diri Anda, bukan hanya menjaga untuk sesuatu yang telah terlihat dari luar (muka, kulit) tapi juga untuk sesuatu didalam tubuh Anda yang tidak terlihat, dan hal inilah yang sangat terpenting. Selain itu, saya juga belajar dari keikhlasan seorang ibu dalam merawat dan menjaga anak-anaknya, sampai tidak tidur sekalipun dan harus pulang balik untuk membeli obat demi seorang anaknya mendapatkan kesembuhan, padahal saat itu, ibuku pun merasakan tidak enak badan, tapi tetap saja kuat mengurus saya yang tidak berdaya saat itu. Terima kasih kepada Tuhan untuk sakit yang diberikan karena dari kejadian ini saya yakin Tuhan akan menghapuskan dosa-dosa saya. Berarti selama ini saya banyak berbuat dosa dan menegur saya untuk selalu mengintrospeksi diri. Namun, bukan berarti saya selalu menginginkan sakit ini untuk menhapus semua dosa saya. Justru saya berharap, semoga saya tidak kembali lagi ke tempat itu dan menjadi pribadi yang lebih baik baik dari segi fisik, mental, intelektual dan kepribadian. Terima kasih juga untuk Ibu yang senantiasa berada di samping saya, bukan hanya ketika saya sedang bersuka cita tapi juga ketika saya dalam keadaan tidak berdaya.


Mei 2014
Fahmiyah

Comments

Popular posts from this blog

(Resensi) Novel Senja & Pagi - Alffy Rev & Linka Angelia

Cover buku 'Senja & Pagi' Penulis                        : Alffy Rev & Linka Angelia Penerbit                       : Loveable x Bhumi Anoma Penyunting                  : Dana Sudartoyo Pendesain Sampul       : Adji Waseso & Wirawinata Penata Letak                : DewickeyR Ukuran                         : 13 x 19 cm Jumlah Halaman          : 200 halaman Jilid                              : soft cover ISBN                            : 978-623-7211-00-6 Tahun Terbit                 : April 2019 "Katanya, rindu itu berat. Tapi bagi saya, 'rindu' itu tanggung jawab besar. Harga sejati yang harus dibayar untuk mengungkapkan kerinduan adalah menghalalkanmu"- Alffy Rev. Ketika dua sejoli mempunyai background yang sangat berbeda. Satu fokusnya di musik, satunya seprti anak seumuran lainnya mengikuti jenjang pendidikn, kuliah dan kerja. Namun, suatu ketika dipertemukan dalam satu projek yang sama untuk menemukan sosok pag

RESENSI BUKU "REACH YOUR DREAMS" WIRDA MANSUR

Allah Dulu, Allah Lagi, Allah Terus Keluarga Tak Akan Pernah Tergantikan When Someone Hates You  How to be a good teenager Raih Dunia Lewat Alquran  Beberapa poin di atas adalah gambaran isi dari buku penulis Wirda Mansur ini. Bagaimana seorang remaja  yang dimasa kecilnya justru memutuskan untuk tidak melanjutkan bangku sekolah di tingkat SMP. Wirda berkeyakinan untuk menjadi seorang penghafal Qur'an di usia dini. Namun, siapa yang menyangka bahwa awal mula Wirda memutuskan untuk berhenti sekolah sebenarnya adalah karena mata kuliah matematika yang sangat menyusahkan. Wirda berkeyakinan bahwa hal tersebut adalah keputusan yang tepat. If there is a dream, there is a life. Lewat buku ini, Wirda berbagi semangat kepada pembaca untuk selalu percaya bahwa akan ada selalu jalan untuk impian, bahwa jalan impian tidak harus selalu mahal. Bahkan GRATIS! "Raih Dunia lewat Alquran". Itu prinspnya.

Resensi Anak Rantau

Penulis                        : Ahmad Fuadi Penerbit                       : PT. Falcon Penyunting                  : Edy Sembodo Ilustrasi Sampul          : Rio Sabda Ilustrasi Peta                : Hadi Santoso Ukuran                         : 14 x 20.5 cm Jumlah Halaman          : 382 halaman Jilid                              : soft cover ISBN                            : 978-602-60514-9-3 Tahun Terbit                 : Juli 2017