Skip to main content

Ada Cinta dari Kaki Langit (Part 2)

Call for Volunteer. Ya, kalimat itu adalah panggilan untuk relawan. Relawan Sokola Kaki Langit, gerakan berbagi ilmu / mengajar kepada siswa siswi yang bersekolah di daerah jauh dari perkotaan, tempat terpencil. Saat itu, saya menjadi angkatan ke-9. Sebelum berangkat di lokasi tujuan, ada beberapa pertemuan yang hrus kita ikuti. Yah, sebagai panduan kita mengenai  situasi saat kita berada di di tempat itu. Meetup pertama pun saya ikuti bersama dengan Ade. Serius, kali itu adalah pertama kalinya saya berada dalam ruangan yang asing. Tempat baru, orang-orang baru, suasana baru, semua serba kali pertama. Nah, disinilah saya harus beradaptasi. SKSD alias sok kenal sok dekat dengan orang baru. Kebetulan ada dua orang baru di dekat saya duduk. Sksd pun dimulai, menanyakan nama dan asal kampus mereka. Yah, setelah itu, saya kembali merasa asing.

Lumayan lama saya menunggu hingga acara inti dimulai. Hanya Ade dan handphoneku menjadi tempat berpalingku hehehe. Perkenalan SKL pun dimulai. Segala seluk beluk Sokola Kaki Langit dijelaskan saat itu. Mulai dari apa itu SKL, kegiatan kita disana, dan tinggal kita disana. Dijelaskan pula bahwa lokasi kita berada di kota Soppeng, empat jam dari Makassar kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju desa Umpungeng selama 6 jam. Wow, lumayanlah bagi seorang pemula. Meetup 1 selesai.
Saya semakin semangat untuk join pada hari H. Semakin menantang, semakin membuatku semangat. Jujur, saya sangat menyukai sesuatu yang menantang. Cerita sedikit, waktu saya main di Dufan dulu, saya hanya memasuki wahana yang menantang, seperti roller coster, tornado, kora-kora. Seandainya saja wahana histeria saat itu sudah dapat digunakan, pasti wahana itu tak akan terlewatkan bagi saya. Ah, kembali lagi ke SKL. Selanjutnya saya mengikuti Meet up 2 yag berselang satu minggu dari Meet Up 1. Inti dari meetup ini mengenai persiapan kita menuju hari H. Mulai dari persiapan ransum atau bahan makanan yang akan kita bawa, kelas formal dan informal, dan sharing dengan senior angkatan sebelumnya.
Umpungeng, I'm Ready, I'm Coming...

Comments

Popular posts from this blog

(Resensi) Novel Senja & Pagi - Alffy Rev & Linka Angelia

Cover buku 'Senja & Pagi' Penulis                        : Alffy Rev & Linka Angelia Penerbit                       : Loveable x Bhumi Anoma Penyunting                  : Dana Sudartoyo Pendesain Sampul       : Adji Waseso & Wirawinata Penata Letak                : DewickeyR Ukuran                         : 13 x 19 cm Jumlah Halaman          : 200 halaman Jilid                              : soft cover ISBN                 ...

RESENSI BUKU "REACH YOUR DREAMS" WIRDA MANSUR

Allah Dulu, Allah Lagi, Allah Terus Keluarga Tak Akan Pernah Tergantikan When Someone Hates You  How to be a good teenager Raih Dunia Lewat Alquran  Beberapa poin di atas adalah gambaran isi dari buku penulis Wirda Mansur ini. Bagaimana seorang remaja  yang dimasa kecilnya justru memutuskan untuk tidak melanjutkan bangku sekolah di tingkat SMP. Wirda berkeyakinan untuk menjadi seorang penghafal Qur'an di usia dini. Namun, siapa yang menyangka bahwa awal mula Wirda memutuskan untuk berhenti sekolah sebenarnya adalah karena mata kuliah matematika yang sangat menyusahkan. Wirda berkeyakinan bahwa hal tersebut adalah keputusan yang tepat. If there is a dream, there is a life. Lewat buku ini, Wirda berbagi semangat kepada pembaca untuk selalu percaya bahwa akan ada selalu jalan untuk impian, bahwa jalan impian tidak harus selalu mahal. Bahkan GRATIS! "Raih Dunia lewat Alquran". Itu prinspnya.

Diary of My First Travelling : Move and Take a Walk (Day 4)

Vihara yang dikunjungi Sabtu, 17/01/2016 Pada hari keempat ini , kita mulai untuk bergegas pindah ke hotel lain. Alasannya yaa cuman mau dapat suasana baru saja trus cari yang lebih murah juga hahaha. Beberapa hari sebelumnya sebenarnya kita sudah mencari lokasi penginapan murah di sekitar bukit bintang. Dan yaa, kita dapat tempat yang murah dan lokasinya strategis. Tenang saja, ada banyak penginapan di daerah Bukit Bintang. Tinggal di sesuaikan saja dengan kantong kita . Tipsnya: ada banyak penginapan-penginapan yang tak terlihat di pinggir jalan . Ada yg letaknya dilantai dua/tiga dan tidak tampak dari luar karena lantai dasar dijadikan sebagai tempat jualan/ warung makan. Itupun , tangga naiknya keciiil sekaliii , mungkin lebarnya hanya cukup satu orang . Ada banyak pokoknya yang seperti itu, jadi mata harus jeli soalnya biasa hanya tampak dari kertas selembaran yang tertempel di dinding bahwa ada penginapan di lantai atas. Alhasil kita menemukan hotel yang ...